Senin, 23 Maret 2015

Perpisahan Tanpa Salam

Hay pujaan hati. Apa kabar? Tentu saja baik, aku yakin itu. Jika kau tidak sedang baik baik saja kau pasti akan memghubungiku. Padahal ada kekasihmu yang menunggu kabar darimu.

Jujur aku lelah dengan semua olok dari temanku. Mereka berbicara seolah itu semua adalah lelucon paling konyol. Tak sadarkah mereka bahwadisini berdiri seorang gadis yang senantiasa menjadi pelampiasan? Menunggu selama 3 tahun itu tak mudah. Apalagi menunggu dan memperjuangkan semuanya sendiri. Kurang hebat apa coba aku ini. Tetap berdiri mencintaimu walau selalu kau abaikan. Terkadang saat kau kesepian kau selalu menganggapku ada. Tapi saat kau memiliki seorang kekasih, kau mencampakanku seolah aku adalah barang usang yang tak pantas kau hargai.

Jika dipikir dengan akal sehat aku adalah gadis tolol. Yang selalu mencintai tanpa kau pedulikan. Yang selalu menunggu tapi kau abaikan. Yang menjadi makcomblangmu walau hati ini terasa teriris. Aku tersenyum karna kau bahagia. Hingga aku lupa bahwa aku sendiri tengah menangis dalam kesendirian.

Terkadang hati ini lelah karna pengabaianmu. Tapi otak ini selalu bicara 'Hanya segini?' dan akhirnya aku lebih mengutamakan otakku dari pada hancurnya hatiku. Lucu ya. Ketika hendak pergi dan melupakanmu, kau selalu datang dengan berbagai hal kecil yang menyenangkan. Saat kakiku mulai melangkah menjauh, jemarimu tetap memegang erat tanganku. Bagaimana aku bisa pergi kalau sudah seperti ini? Mau pergipun pasti aku juga akan kalah melawan rinduku yang kian menggebu.

Aku sadar kau menyuruhku pergi, tetapi tatapan matamu yang meneduhkan seperti berkata 'JANGAN PERGI. AKU BUTUH KAMU.' Tolong jangan membuatku bingung dengan sikapmu yang begitu ambiu itu. Aku tau kau lelaki brengsek. Yang telah berhasil menarik ku kedalam relung hatimu lalu kau tinggalkan ntah kemana. Yang pasti kau meninggalkanku sendirian saat aku sudah mulai merasa nyaman. Saat aku sudah mulai terbiasa dengan kehangatan yang kau ciptakan. Saat aku sudah mulai tersenyum memikirkanmu. Tapi kau tinggalkan aku seolah aku sudah terbiasa kau tarik ulur. 

Mencintai tak sesepele itu. Menunggu tak semenyenangkan itu. Aku muak. Aku bosan. Tapi RINDU ini selalu menjadi masalah. Saat ingin menjauhimu kau malah mendekapku lagi. Saat aku sudah berada di dekapanmu kau melepaskan dekapanmu. Begitu saja terus sampai bayi monyet punya leher kayak jerapah. Kau flat shose pertamaku. Kau yang membuatku menjadi kelewat nyaman dengan semuanya. Kau yang selalu menemani setiap langkahku. Kau yang awalnya selalu melundungiku. Dan sekarang? Kau meninggalkanku saat aku hanya percaya padamu. Saat aku sudah mencampakan flat shose ku yang lain.

Tak sadarkah kau bahwa aku berjuang mati matian untukempertahankanmu? Menjagamu dari debu. Menghindarkanmu dari genangan air. Aku tau itu semua tak.pantas ku berikan padamu. Tapi hatimu selalu memperintah untuk melakukan itu. Membuatmu tetap bertahan padaku. Tapi nyatanya? Kau malah membuat nyamah kaki orang lain. Tak sadarkah kau kakiku terluka tanpa mu. Karna aku telah mencampakan flat shose ku yang lain Sebenarnya kau yang terlewat jahat atau aku yang terlewat BODOH? Memperjuangkan sebuah flat shose selama 3 tahun. Tetapi selalu ditinggal saat ingin melangkah. Dan flat shose itu akan kembali saat si pemilik baru mencampakannya. Kau fikir aku apa? Cadanganmu? Yang bertugas menjagamu? Lucu sekali kau. Aku memang gadis tolol. Tapi hatiku tidak tolol.

Aku selalu menutup kedua telingaku agar tak mendengar celoteh kawanku tentangmu. Tapi kau malah menunjukan di hadapanku kalau kau memang tak pantas ku perjuangkan. 3 tahun mencintaimu bukan masa yang mudah. Purapura tersenyum saat kau bersama wanita lain? Itu menyakitkan. Tapi apa daya? Aku yang tolol ini hanya dapat menangis dalam diam. Terisak tanpa suara. Dan mebcoba menghapus rasa yang kau tanam 3 tahun silam. Jika kau tanya sulit atau tidak? Bayangkan saja, bagaimana kau dapat mencabut pohon jati yang sudah berumur puluhan tahun. Nah begitulah cintaku padamu. Sudah sulit dihancurkan.

 Puncak lelahku adalah saat kau telah menjadi milik orang lain dan melupakanku. Dan saat aku sudah mulaielupakanmu walau sedikit kau malah mendekatiku dan berbicara ini itu. Kau membuatku nyaman untuk kesekian kalinya. Kalau.begitu aku bisa beebuat apa. Karna nyaman adalah segalanya bagiku. Dan saat itu pula aku menutup kembali telingaku dan mencoba membuka lagi hatiku untu laki laki brengsek sepertimu. Walau aku yakin kau tak akan masuk walau sekedar mampir.

Tolong jangan seperti itu. Jika kau ingin pergi lepaskan genggemanmu. Biarkan aku pergi. Jangan mencoba mendekap ku dan menciptakan kenyamanan itu lagi. Aku lelah. Tapi aku tak.berdaya karna terlalu sering kau sakiti. 3 tahun bukan waktu yang singkat untuk bertahan mencintai tanpa dibalas. Jangan ambigu. Aku lelah. Jangan mencariku saat kau kesepiam saja. Aku bukan warung yang bisa kau singgahi sesuka hati. Buarkan aku.melangkah sedikit demi sedikit. Tolong jangan tarik aku lagi. Bahagiakan gadismu.yang sekarang saja. Kelak aku juga akan bahagia dengan laki laki yang benar benar mencintaiku.

Dari gadia tolol yang mencintai-mu selama 3 tahun tanpa terbalas. Selamat malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar