Senin, 11 Mei 2015

[SURAT CINTA #1] Dari Pembuka untuk Penutup

Kali ini aku mencoba menerima tantangan dari salah satu  teman untuk membuat #20SuratCintaBersamaPutri . Ntah apa tujuannya aku maupun temanku tak dapat mendiskripsikannya, jujur kitapun tak tau apa tujuannya. Mungkin hanya sekedar mengisi waktu luang, atau bermain main saja, mungkin juga mencurahkan semua yang ada dalam hati dan pikiran melalui tulisan tulisan ringan. Ntahlah, kita hanya melakukan apa yang membuat kita senang.

Yaps, ini surat cinta pertama yang ku buat. Ntah apa yang akan ku tulis, itu terjadi bersamaan dengan gerak otak dan tanganku. Aku melakukan apa yang membuatku merasa senang. Dan kubiarkan gerak kolaborasi antara tangan dan otakku. Mereka seperti bergerak secara otomatis.

Disini aku sebagai pembuka dan kau sebagai penutup. Kita memang selalu melalui hal hal bersama. Hingga kita lupa bahwa ada isi yang selalu menjadi penengah. Orang orang sering mengabaikan kita, mereka lebih tertarik pada isi. Padahal kita sudah dibuat dengan begitu indah dan sopan. Tetapi selalu saja diabaikan.

Pembuka dan Penutup. Kita bagaikan sepasang sayap yang selalu mengepak bersama, Pembuka tanpa penutup? Itu sama sekali tak sempurna. Penutup tanpa pembuka? Itu jauh terlihat aneh. Kita saling melengkapi satu sama lain. Hingga kita tak sadar bahwa ada satu hal yang selalu mengiringi setiap langkah kita. Bahkan ia terlihat lebih penting dan menjadi sorotan dibanding kita.

Aku takut. Aku takut tak ada lagi pembuka dan penutup. Aku takut jika kau lebih tertarik pada isi yang selalu menjadi sorotan. Sedangkan aku? Hanya menjadi pendamping yang diabaikan orang orang. Cukup orang orang saja yang mengabaikanku. Jangan kau!

Jujur, aku lelah diabaikan. Bahkan hampir semua orang menganggap aku tak lagi berharga. Tapi sadarkah engkau? Bahwa kau lah yang membuatku menjadi sekuat ini. Kau penopangku saat aku tertatih. Kau cayahaku dalam gelapku. Kau yang membuatku masih berdiri diantara rentetan orang yang menganggapku tak ada.

Jadi, tolong. Tolong jangan pergi. Jangan mengabaikanku seperti orang orang itu. Jangan tertarik pada isi. Aku bukan pembuka tanpa mu. Karna tak kan ada pembuka tanpa penutup.

Dari pembuka yang ingin selalu bersama penutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar