Sabtu, 29 Agustus 2015

Lelaki Menyebalkan yang Selalu Ku RIndukan.

Aku merindukanmu. Rindu yang tak pernah kau ketahui seberapa besar aku merindukanmu. Seperti uap pada secangkir kopi. Awalnya memang membumbung tinggi, Namun, uap itu hanya bisa terbang sesaat lalu hilang begitu saja. Tak pernah sekalipun dianggap penting. 

Seperti itulah apa yang ku rasakan. Terkadang rindu ini lebih mirip endapan kopi, yang selalu berada di bawah dan tak terjamah sedikitpun. 

Aku tak merindukan sosokmu. Aku hanya merindukan sifatmu yang selalu membuatku tersenyum walau hanya hal sepele yang bodoh. Mau bagaimana lagi. Aku hanya bisa mengenang semuanya sekarang.

Dulu aku sangat menyepelekan kebersamaan kita. Aku yakin tak akan ada rindu yang menggebu. Haha. Ternyata aku salah. RIndu ini bahkan sangat berpengaruh dalam hidupku. Dalam diam aku merindukanmu. 

Tentu saja kau tau bahwa aku sangat merindukanmu. Ya, karna aku yang mengatakan itu bukan? Tapi kau pasti tak tau bagaimana rsanya menahan rindu yang kian menggebu setiap harinya. Kau juga tak tau sebesar apa rindu ini sekarang. 

Lucu ya. Dulu kita seperti anjing dan kucing. Tapi sekarang? Aih aku benar benar merindukanmu. Rasanya seperti aku hidup di tengah gurun pasir yang selalu merindukan tetesan embun. Memang tak mustahil, tapi ku rasa itu berlebihan. 

Kau masih ingat kan bagaimana kita beradu mulut setiap bertemu? Itu yang paling ku rindukan. Setiap kata yang keluar dari mulutmu selalu tak bisa ku bantah. Lelucon bodoh yang selalu membuatku tertawa. 

Aku ingat kau pernah bilang "Kau tak akan pernah bisa mengalahkanku. Dan kelak kau akan merindukan setiap moment bersamaku. Hahahaha." Lalu dengan sinis aku menjawab "Kalok mimpi jangan tinggi tinggi." Haha. Aku salah ya, dan semua perkataanmu itu benar. Sekarang, aku merindukan setiap moment bersamamu. Bahkan hal paling tidak pentingpun selalu ku rindukan. 

Di tempat baruku ini banyak lelaki yang menyebalkan sepertimu. Tapi tak ada satupun dari mereka yang bisa mengalahkanmu.

Kau sahabat terbaikku sampai kapanpun. Lelaki idiot yang tak tau terimakasih dan selalu menghinaku. Lelaki menyebalkan yang selalu membuatku tersenyum. Lelaki yang selaliu menceritakan semua kehidupannya tanpa rasa ragu padaku. Lelaki yang melindungiku dengan sifatnya yang menjengkelkan. Lelaki yang selalu kentut di hadapanlku. 

Aku berharap kau tetap selalu ada untukku. Sampai kapanpun. Jangan pernah berubah. Jangan pernah menutupi apapun dariku. Tetaplah menjadi sahabat terbaikku walau kita jarang bertemu. 

Aku benar benar gadis beruntung. Tuhan telah mengirimkan seorang pelukis bulan sabit dibibirku. Terimakasih. Sekali lagi terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar