Selasa, 11 November 2014

Aku, Kamu, dan Jarak Ratusan Kilo Meter

Jarak......:"

Hubungan rumit yang harus dijalani. Haya berdasar pada keyakinan dan rasa sabar. Egois yang mulai terbentuk karena jarak ini membuat lelah. Mengharuskanku meningkatkan ketebalan rasa sabar dan mengikis habis prasangka buruk. Setiap hari aku hanya dapat mengdekapmu dalam angan yang nampak samar. Bercumbu denganmu melalui angan. Berkhayal jika kamu ada di sampingku sembari menyunggingkan senyum manismu yang mulai pudar dari ingatanku. Jarak ini rumit. Harus ada yang mengalah. Jika dua duanya sudah menjadi batu maka masalah akan datang bertubi tubi. Miris memang. Ketika aku dapat tersenyum hanya dengan membaca kata kata yang kamu kirimkan ke ponselku. Tetapi, hanya itulah caraku untuk mengurangi rasa cemas dan rinduku.

Setiap hari, jam, menit, detik, bahkan setiap saat-pun aku harus berfikir positif tentangmu. Menahan rindu yang sudah sesak memenuhi ruang dihatiku dan meronta ingin keluar. Menahan rasa egoisku dan berusaha selalu mengalah. Aku mohon tetaplah jadu flatshose untukku walau kau jauh disana. Jadilah tempat yang nyaman untuk membantuku berdiri tegak dan berjalan lurus di tengah hiruk pikuk kehidupan. Cepatlah pulang! Aku rindu sinar mu yang dapat membuatku berjalan ditengah kegelapan. Jangan biarkan aku menikmati rasa rindu ini sendiri. Selalu tersenyum didepan banyak orang itu tak semudah akting dalam drama. Ini kehidupan nyata yang harus dihadapi. Aku tidak kuat jika harus menghadapi sendiri. Temani aku dalam sepi ini. Semuanya terlalu sakit jika harus kulalui sendirian.

Dapatkah kau mengubah jarak ratusan kilo meter ini hanya menjadi beberapa centi meter? Aku terlalu rapuh jika dihadapkan dengan jarak. Semuanya tak semudah yang ku bayangkan. Aku rindu akan senyummu. Aku rindu akan genggaman tanganmu. Aku rindu. Aku rindu semua itu. Kini, lambat laun semuanya terasa pudar. Aku mohon, ciptakan semua momen itu lagi. Hidupkan rekaman tentangmu dalam otakku. Buatlah kembali waktu waktu yang dulu. Hapuslah jarak yang menyiksaku ini. Aku lelah berpura pura tak cemburu. Aku lelah berpura pura berfikir positif. Aku lelah berpura pura tegar dihadapanmu. Tetapi, nyatanya? Hampir setiap hari air mata ini menetes karenamu. Karena rindu ini. Karena kebohongan yang aku tutupi. Karena aku benar benar menginginkanmu menjadi seorang yang selalu disampingku kapanpun. Dan kamu bisa menjadi orang yang petama kali tahu tentang kegiatan ku sehari penuh. :"......

Mungking aku memang egois. Tapi aku bisa apa? Semua itu dari hatiku. Dan kata hati tak pernah bercanda. Aku rindu akan sosok mu yang humoris, menjengkelkan, dan manja. Tenang saja, aku akan selalu menyebut namamu dalam setiap doaku. Akan kusebut namamu hingga Tuhan bosan. :"D Tetaplah menjadi mentariku. Tetaplah menjadi lelakiku. Tetaplah menjadi kamu yang pertama kali aku kenal. Jangan rubah sikapmu hingga kau pulang ke kota kelahiranmu ini. Ubah saja sedikit sifat mu yang tak baik. Aku selalu kagum padamu. Anak laki laki dewasa yang sangat menyayangi keluarga. Jangan biarkan aku hanya bercumbu dengan bayanganmu. Temani aku! Jika kau tak bisa. Temani aku dalam doamu. Agar Tuhan tau bahwa kita saling cinta. Walau beda tempat. Walau tak berdiri di bawah langit yang sama. Tak berdiri diatas tanah yang sama.

Aku akan berusaha menjaga semuanya agar tetap sama. Aku akan selalu menjadi perempuanmu. Aku salut pada Adam dan Hawa. Mereka tak berkomunikasi melalui elektronik. Mereka hanya menitipkan doa mereka masing-masing pada Tuhan. Tetapi mereka tetap bertemu dan bahagia. Hingga kita muncul bersama dan menjalin hubungan ini. Kita sama sama anak Adan dan Hawa. Jadi kita juga harus bisa mencontoh mereka.

Aku akan merelakanmu pergi jika mamang kamu bukan jodohku. Aku akan tetap mengingat kenangan kita. Karena aku tau, jika jodoh tak akan kemana. Berdoalah agar kita berjodoh. Aku memang hanya anak sekolah yang masih tak tau banyak tentang cinta. Tetapi aku tau bagaimana rasanya mencintai seseorang dan tak ingin kehilangan. Berusaha menjaga walau jarak jauh. Menjalin hubungan dalam angan. Berkhayal tentang apapun. Dan yang pasti aku titipkan mu pada Tuhan. Ia akan selalu mengawasimu kapanpun dan dimanapun.

Terimakasih cinta atas ketulusan hatimu. Jadilah super heroku. Cepatlah pulang! Aku rindu akan sosokmu. Semoga jarak ini tak membuat kita berpisan. Izinkan aku menjaga hatimu dulu. Menjadi sebagian dari hidupmu. Menjadi seorang yang mengagumimu. Melatih kesabaranku. Mengetahui arti tentang jarak. Cinta rumit ini pasti akan ku lanjutkan. Jangan menyerah untuk melawan jarak. Berjuanglah bersamaku untuk membuat jarak ini terasa tak ada:")

I can see you
If your not with me
I can say to my self
If your OKAY! :)

Dari gadis yang merindukanmu dan berharap kau segera pulang ke kampung halamanmu. :') Karena rindu ini semakin mengisi ruang hati yang kosong dan memberontak keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar