Kamis, 06 November 2014

Sang Pembawa Tawa

Izinkan aku membeberkan beberapa tentangmu kawan. Anggap saja ini hanya rasa terimakasihku atas semua tawa yang kau ciptakan. Cerita indah yang konyol dan membuatku tertawa lepas saat sedang bosan akan pelajaran. Aku ingat betul bagaimana sikapmu saat aku tertidur dikelas. Dengan sengaja kau menunjuk ke arah wajahku dan tertawa lepas. Sontak akupun terkejut. Dan saat membuka mata tawa menjengkelkanmu ada di hadapanku. Sembari mengejek dengan dengan wajah tolol yang selalu kau tampakkan didepanku. Kejadian itu selalu kau lakukan padaku dan kau berusaha agar aku tak bosan dengan pelajarannya. Aku hanya dapat mengumpatmu sambil berbisik sembari tertawa lepas.

2 tahun kita satu kelas di TK. Dan sekarang? 3 tahun pula kita bersama. Jujur banyak orang yang menganggap kita lebih dari teman, yang cemburu akan kedekatan kita pun ada . Dan terkadang mencoba mengorek informasi tentang kita. Tapi menurutku, semua itu mustahil. Mereka tak kan dapat apa apa. Karena memang nyatanya aku tak ada apa apa denganmu. Haha. Sesekali aku tertawa ketika ada yang bertanya soal kita. Dari mana kita bisa digosipkan lebih dari teman. Sedangkan sikapmu yang  menjengkelkan itu selalu kau keluarkan saat aku bicara penting. Muak aku 5 tahun melihat wajahmu. 5 tahun selalu diganggu oleh ocehan mu yang selalu membuat ku ingin menamparmu detik itu juga. Aku masih ingat betul saat dulu mantan kekasihmu yang cemburu atas kedekatan kita. Dulu ia selalu mengirimkan sms sms lelucon konyol yang tak masuk akal. Seperti, "Ciee 3 tahun sekelas. Iri nih iri." lalu "Dek deket banget sih sama (*) Suka ya? Buat kamu sana hahaha." Bagaimana aku tidak tertawa? Membayangkan aku jatuh cinta padamu saja sudah tak mungkin.

Kau itu laki laki pemalas yang tak pernah mencatat jadwal pelajaran.,- Dan setiap malam di layar ponsel ku selalu terhiasi pesan singkatmu yang tanya akan pelajaran besok.
Kau itu orang kreatif yang selalu bertindak aneh dan membuat ku tertawa.
Kau itu laki laki cungkring yang pernah memakai celana sobek saat olahraga.
Laki laki yang selalu membicarakan soal SLR padaku.
Laki laki yang selalu mengalah saat emosiku mulai naik.
Laki laki songong yang bertingkah bagai seorang ilmuwan.
Laki laki yang tidak pernah membentakku.
Laki laki yang selalu makan jajan saat di kelas.
Laki laki yang hobby terlambat.
Laki laki yang membuat bibirku terbuka lebar dan tersenyum akan tingkah bodohmu.
Laki laki ceroboh.
Laki laki yang selalu menjadikanku bahan troll.
Laki laki yang selalu mengajakku Hunfot.
Laki laki fotografer.
Laki laki pemain gitar saat pensi kemarin.
Laki laki yang selalu memamerkan hasil cepretannya.
Dan itu selalu berhasil membuatku iri.
Laki laki bodoh yang membuatku tertawa akan tingkahmu. ({})

Kedekatan kita saat ini memang tak lebih dari teman, bahkan aku sama sekali tak punya rasa padamu. Tapi aku sadar jika kau adalah seorang laki laki hebat yang selalu membuatku tertawa lepas hampir setiap hari. Terkadang aku dapat tertawa hanya dengan melihat ekspresi wajahmu yang super tolol itu. Lubang hidung yang besar, mulut yang lebar saat menguap, badan tinggi cungkring, rambut yang tak rapi saat siang, Ahhhhh semua hal yang hina ada pada dirimu. Hahaha. Jika dipikir kita itu seperti sepasang sepatu. Kita memang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama. Walaupun kita tak akan pernah bersatu. Karna takdirnya Tuhan tak pernah, bahkan tak akan pernah menyatukan kita. Karena pertemanan kita tak akan pernah terputus. Walau aku bosan dengan.wajahmu.

Semoga saja saat SMA nanti kita tak satu sekolah lagi. Bayangkan saja jika kita satu sekolah! Aku sudah muak melihat wajah tolol konyolmu itu. Tetapi yang pasti aku akan sangat merindukanmu nanti. Tak ada lagi orang yang membuat ku tersenyum lepas tanpa beban. Membangunkanku saat aku tertidur dikelas. Makan jajan saat pelajaran. Chatingan hanya untuk tertawa. Mengirimkan sms ke ponselku. Kejar kejaran saat disekolah. Jail pada teman teman. Dan hal halbodoh yang kita lakukan. Aku akan rindu setiap moment itu. Moment bersama malaikatku yang dimirim Tuhan untuk membuatku tertawa lepas.

Apa aku berlebihan? Mungkin iya. Tapi bagiku tidak! Karena aku sangat berutang segalanya padamu. Aku sangat berterimakasih pada Tuhan karena telah mempertemukanku dengan manusia hina nan nista yang satu itu. Aku salut pada tingkahmu yang selalu membuatku tertawa, marah, sedih bahkan sering membohongiku. Tapi ketika aku mulai menaikkan kadar emosiku kamu selalu mengalah bahkan minta maaf walau itu bukan salahmu. Kalau sudah begitu aku bisa apa? Aku hanya bisa tertawa lepas tanpa benan.

Ucapan terimakasih dari teman yang selalu kau ajak bertengkar dan muak atas wajah tololmu. Dan terimakasih telah menjadi moodbuster ku kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar