Minggu, 23 November 2014

Lelakiku! Yang Dulu Selalu-Ku Perjuangkan

Detik demi detik mulai berjalan maju. Menitpun ikut menyusul. Tak kalah, jam juga ikut mendampingi. Disusul oleh hari dan bulan. Begitulah seterusnya.

Dulu, aku sama sekali tak memperjuangkanmu. Berfikir untuk menjamah hatimu pun tak pernah. Yang ada, hanya rasa marah. Karna kau sangat menyebalkan. Tetapi karena tingkah menyebalkan itulah kita dekat. Saling mengingat setiap waktu. Bahkan sesekali rindu ini menggebu saat kau tak membuat ulah padaku. Semua mengira kau kekasihku. Jujur, aku begitu muak dengan kata itu. Berulang kali ku yakinkan pada semua orang bahawa kau adalah musuhku. Berulang kali pula, aku meyakinkan hatiku bahwa kita adalah musuh!

Setiap hari selalu ada pertempuran diantara kita. Ntah itu pagi, siang, maupun malam. Aku ingat bagaimana sikap orang orang disekelilingku. Mereka bilang, kamu laki laki nakal, dan aku harus selalu menjaga jarak. Karena berawal dari rasa nyaman, hingga tak sadar jika kita hanya sebatas teman. Aku selalu meyakinkan mereka bahwa ia sama sekali tak dapat menjamah hatiku. Aku sudah membuat benteng pertahanan. Dengan begitu , aku benar benar yakin bahwa aku dan dia sama sekali tak ada hati. (titik) Berulang kali otakku menyerukan semua itu. Karena aku ingin meyakinkan hatiku sendiri.

Lambat laun, pertahanan benteng hatiku mulai pudar. Aku mulai membuka hati. Walau hanya sedikit tetapi kau sungguh pandai membuat hati ku luluh. Hingga semua pertahanan ku mulai musnah. Kamu berhasil menjamah hatiku. Bahkan memiliki sepenuhnya. Aku membiarkanmu memiliki hatiku karena dulu aku tau kamu tak akan menyakiti hatiku. Kamu laki laki pertama yang berhasil mengambil hatiku. Kamu kekasih terbaikku.

Tak ku sangka hubungan ini berjalan begitu lama. Hampir 1 tahun kita menjalaninya. Berbagai masalah selalu menghujat. Bagai ribuan bambu runcing yang siap memisahkan kita. Beberapa kali kau menganggapku tak ada. Aku tak tau kau lupa atau sengaja menjauh. Yang aku tau hanya kau yang sibuk dengan urusanmu yang ntah dengan siapa. Dan aku yang selalu menunggu pesan darimu. Aku sangat memperjuangkanmu. Ternyata kau menyia nyiakan semuanya. Kau membuat kesalahan yang menurutku sangat buruk. Kau meminta ku untuk memberi kesempatan kedua. Dengan berfikir 2 kali, akhirnya aku memberi kesempatan itu. Ini semua karena rasa sayangku padamu yang kian hari kian bertambah.

Akhirnya semua kembali seperti.semula. Kau yang semula cuek menjadi care kembali. Semuanya telah berjalan normal. Ya setidaknya untuk saat ini, aku merasa dirimu yang dulu telah kembali. Kembali memelukku saat aku kedinginan, memapahku dalam kegelapan. Dan menjadi penerangku lagi. Aku mulai merubah sikapmu, ntah dengan cara apa. Akupun tak sadar. Dulu kau selalu dikenal dengan laki laki nakal. Tetapi semenjak menjadi kekasihku, sebutan itu sidah hilang. Semua orang berkata bahwa akulah penyebabnya. Jujur aku tak pernah menyuruhmu berubah. Aku tak tau apa alasan kamu berubah. Yang aku tau hanya kau tulus menyayangiku dan aku akan selalu memperjuangkan cinta kita.

Hingga suatu waktu, pertempuran hebat pun timbul. Kau kembali menjadi laki laki cuek yang tak kenal aku. Kau menjadi pribadi yang egois *lagi*. Aku lelah disiksa rindu. Apa cinta tulus harus didasari oleh rasa sakit sedemikian menyiksanya? Aku mulai rindu akan sosok mu. Sikap manismu, lelucon bodohmu, dan semua tentang kita. Kemana kau? Mengapa kau berubah? Tak sadarkah dirimu bahwa aku menjalin hubungan ini dengan serius? Jika kau tak sadar, kau sungguh bodoh. Aku disini! Selalu berdiri dibelakangmu walau kau tak pernah menganggapku ada. Aku hanyalah gadis tolol yang berani memperjuagkan cintanya hanya untuk laki laki sampah sepertimu.

Mengapa kau manis saat belum memiliki hatiku. Setelah kau mendapatkannya kau pergi membawa hatiku yang kau sandra ntah dimana. Lalu gadis bodoh ini harus apa? Aku bukan mainanmu!

Hingga keputusan untuk berpisahpun terucap dari bibirku. Aku mulai muak akan sikapmu. Lelaki menjijikan yang berperan sangat bagus. Menjadi the KING OF DRAMA dalah kehidupanku. Semuanya telah usai. Dan aku harus mulai belajar berjalan sendiri walaupun tak ada penyangga. Harus berdiri walau tanpa bantuanmu.

Jadilah pria sejati. Jangan hanya manis saat kau menginginkan sesuatu. Setelah mendapatkan lantas kau buang begitu saja. Cinta tak sesepele itu. Kembalikan hatiku yang tersandra olehmu! Aku akan mulai menyusun hati baru. Ruang kosong baru. Laki laki baru yang lebih baik dan tak membuatku menangis. Dan lembaran baru yang siap mengisi hariku.

Kau lelakiku. Laki laki yang selalu aku perjuangkan. Yang aku sebut dalam setiap obrolanku dengan yang diatas. Tetaplah menjadi laki laki baik untuk wanita lain. Terima kasih atas lukanya, lebamnya, dan juga kenangannya. Kau guru terhebatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar